Setelah Jarasandha mati, Pandawa mengundang raja-raja untuk bermusyawarah dan menyaksikan upacara rajasuya yang sudah ditradisikan sejak jaman dahulu dan sesuai dengan ajaran agama. Upacara dilaksanakan untuk memberikan gelar Maharajadiraja kepada raja yang dianggap pantas menyandangnya. Sesuai tradisi, dalam upacara itu penghormatan utama harus diberikan kepada tamu yang dianggap paling layak menerimanya, diikuti tamu-tamu lainnya, sesuai keagungan, kekuasaan, kebijaksanaan dan kebajikan masing-masing.
Sebelum upacara dimulai, Pandawa, para penasihat Pandawa, dan semua raja yang diundang bermusyawarah untuk menentukan siapa yang pantas mendapat penghormatan tertinggi sebagai tamu utama dan bagaimana urutan penghormatan itu akan diberikan kepada tamu-tamu lainnya. Penentuan itu menimbulkan perbedaan pendapat dan perdebatan sengit. Setelah lama berdebat, Bhisma, kesatria tua dan penasihat Pandawa yang sangat disegani, berkata bahwa menurutnya Krishnalah yang paling pantas mendapat penghormatan utama. Yudhistira sependapat dengannya. Ia menyuruh Sahadewa menyiapkan segala keperluan upacara dengan penghormatan utama untuk Krishna.
Tiba-tiba Sisupala, Raja Chedi, yang sangat membenci Krishna bangkit dari…
Lihat pos aslinya 817 kata lagi